LAMONGAN, BIN.ID — Sebagai bagian dari upaya membangun kemandirian ekonomi desa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Lamongan (UNISLA) bekerja sama dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Latek, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan melaksanakan Sosialisasi dan Pendampingan Koperasi Merah Putih (KMP).
Sosialisasi dan Pendampingan (KMP) ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas kelembagaan koperasi desa dan mendorong peran aktif masyarakat dalam pembangunan ekonomi lokal berbasis kerakyatan. Kamis ( 21/08/2025).
Pelaksanaan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Desa Latek Mauludvian Aristia dalam sambutannya ia menyampaikan harapan agar koperasi desa ini tidak hanya menjadi lembaga simpan pinjam,
"Tetapi mampu berkembang sebagai pusat penggerak ekonomi masyarakat. Menurutnya, kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat merupakan kunci dalam menciptakan sistem ekonomi desa yang kuat dan mandiri," ucap Mauludvian
Sementara itu, Kepala Desa Latek Aji Suprapto mengapresiasi dan dukungannya terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Ia menyampaikan bahwa keberadaan Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun ekosistem ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan.
"Kami berharap, koperasi ini bisa menjadi wadah bagi seluruh warga desa untuk bersatu dalam semangat gotong royong ekonomi, tidak hanya demi kesejahteraan pribadi, tetapi untuk kemajuan bersama," ujar Aji.
Pada kesempatan ini, Ketua Koperasi Desa Merah Putih, Moh. Ali, juga turut menekankan pentingnya semangat kebersamaan dan partisipasi aktif anggota dalam mengembangkan koperasi.
"Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang harus dibenahi, namun dengan adanya pendampingan dari UNISLA dan dukungan penuh dari pemerintah desa, kami optimis koperasi ini bisa menjadi model pengelolaan ekonomi rakyat yang modern dan profesional," ungkap Moh. Ali.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNISLA, Dr. Abid Muhtarom. Dalam sambutannya, Dr. Abid menegaskan pentingnya membangun koperasi berbasis partisipasi anggota dan prinsip demokrasi ekonomi.
"Koperasi di era modern harus mampu bertransformasi, bukan hanya dari sisi manajerial, tetapi juga dalam konteks digitalisasi dan adaptasi terhadap tantangan global," tuturnya
Dr. Abid juga menyampaikan kegiatan ini menjadi bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh civitas akademika UNISLA. Menurutnya salah satu bentuk tanggung jawab perguruan tinggi adalah ikut serta dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat,
"Khususnya melalui pendidikan dan pendampingan yang berkelanjutan terhadap koperasi dan UMKM. Dengan demikian, sinergi antara dunia akademik dan masyarakat desa dapat menghasilkan dampak sosial dan ekonomi yang nyata," pungkas Dekan FEB UNISLA tersebut.
Sementara itu dalam paparan materi yang dihadirkan dari Unisla antara lain :
Rohman Arif pakar dalam bidang perencanaan keuangan sekaligus kaprodi Akuntansi FEB UNISLA. Dalam paparannya, ia menyoroti pentingnya koperasi memiliki perencanaan keuangan yang strategis dan berorientasi jangka panjang. Ia mengajak peserta untuk memahami siklus keuangan koperasi dan bagaimana menyusun rencana anggaran yang realistis dan berkelanjutan.
Dr. Fitri Nur Jannah, yang mengulas secara mendalam mengenai manajemen risiko keuangan dalam koperasi dan UMKM.
Yuni DJ, menyampaikan materi tentang perencanaan sumber daya manusia (SDM) dalam pengelolaan koperasi.
Ketiga pemateri tersebut saling melengkapi dan memberikan gambaran menyeluruh tentang bagaimana koperasi desa dapat dikelola secara modern, profesional, dan berbasis pada kebutuhan masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini juga bersifat partisipatif, di mana peserta tidak hanya menerima informasi, tetapi juga berdiskusi aktif, menyampaikan pengalaman, serta merumuskan solusi bersama terkait tantangan yang dihadapi koperasi saat ini.
Kegiatan sosialisasi ini tidak hanya bersifat edukatif, tetapi juga merupakan bagian dari program pendampingan berkelanjutan yang dirancang oleh UNISLA. Artinya, proses transformasi koperasi tidak berhenti pada kegiatan satu hari ini saja, melainkan akan terus didampingi oleh tim akademisi melalui kunjungan rutin, monitoring, serta pelatihan lanjutan yang menyesuaikan dengan perkembangan koperasi dari waktu ke waktu.
Secara strategis, kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan koperasi desa yang tangguh, inklusif, dan mampu menjadi motor penggerak UMKM serta penguat ekonomi lokal. Dalam konteks ini, koperasi bukan lagi diposisikan sekadar sebagai lembaga ekonomi konvensional, melainkan sebagai pilar utama dalam sistem ekonomi kerakyatan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Dengan profesionalisme, transparansi, serta akuntabilitas yang kuat, koperasi diyakini mampu menjadi solusi atas berbagai persoalan sosial ekonomi di tingkat desa, mulai dari pengangguran, kemiskinan, hingga keterbatasan akses modal dan pasar.
Melalui kegiatan seperti ini, Desa Latek berpeluang menjadi model pengembangan koperasi desa berbasis partisipasi masyarakat dan kolaborasi multisektor. Keberhasilan pendampingan koperasi ini diharapkan dapat direplikasi di desa-desa lain di Lamongan, bahkan di tingkat regional, sebagai bagian dari upaya nasional dalam membangun ekonomi kerakyatan yang berdaya saing di era global.
( Bed)
0 Comments