LAMONGAN, BIN.ID – Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Cabang Lamongan menggelar Rapat Kerja (Raker) Program Kerja Masa Bakti 2025–2029 di Resto Pungky, Rabu (19/11/2025).
Raker ini mengusung tema “Optimalisasi SDM Penghulu dalam Penguatan Kelembagaan di KUA untuk Peningkatan Mutu Pelayanan Publik”, sekaligus menjadi momentum penyusunan arah kebijakan organisasi untuk empat tahun mendatang.
Ketua APRI Cabang Lamongan, H. Ali Afandi, dalam laporannya menyampaikan bahwa saat ini terdapat 60 penghulu yang bertugas di Kabupaten Lamongan.
Menurutnya, raker ini dirancang untuk memperkuat kapasitas para penghulu sekaligus merumuskan program kerja yang lebih terstruktur. Tujuannya, agar para penghulu semakin profesional dan mampu memberikan layanan yang berkualitas bagi masyarakat.
“Kita berharap forum ini menghasilkan rencana kerja yang dapat meningkatkan kompetensi dan kualitas pelayanan penghulu, sehingga masyarakat memperoleh layanan terbaik,” ujarnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lamongan, H. Mohammad Muhlisin Mufa, memberikan apresiasi atas konsistensi APRI dalam melakukan penguatan SDM penghulu. Ia menilai bahwa peran penghulu semakin strategis, terutama dalam menghadapi kebutuhan layanan publik yang berkembang pesat.
Ia mengingatkan agar program kerja yang dirumuskan tidak hanya visioner, tetapi juga realistis dan aplikatif, sehingga dapat sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Agama.
“Semoga raker ini melahirkan gagasan inovatif yang mampu memperkuat peran penghulu, baik dalam tata kelola layanan maupun dalam pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.
Raker kemudian berlanjut dengan penyampaian materi, sesi diskusi, hingga penyusunan rekomendasi strategis. Seluruh peserta terlibat dalam merancang langkah penguatan kelembagaan, peningkatan profesionalitas, serta model layanan KUA yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Hasil raker ini akan menjadi pijakan APRI Lamongan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik serta memperkuat posisi penghulu sebagai garda terdepan pelayanan keagamaan di daerah.
( Bed)
0 Comments