LAMONGAN, BIN.ID — Universitas Islam Lamongan (Unisla) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat jejaring akademik dan memperluas kerja sama strategis, kali ini melalui kegiatan benchmarking bersama Institut Al Fitrah Surabaya. Acara yang berlangsung menjadi momentum penting bagi kedua perguruan tinggi untuk saling berbagi pengalaman, menandatangani kerja sama resmi, serta merumuskan langkah konkret dalam meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Rabu ( 17/09/2025)
Kegiatan dimulai dengan sambutan penuh hangat dari Rektor Unisla, Dr. Abdul Ghofur. Dalam pidatonya, beliau menekankan pentingnya sinergi antarperguruan tinggi dalam menghadapi dinamika pendidikan tinggi yang semakin kompetitif. Menurutnya, benchmarking bukan hanya sekadar studi banding, tetapi sebuah proses untuk saling belajar, menguatkan kelemahan, serta mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing institusi. Dr. Abdul Ghofur juga menegaskan bahwa Unisla terbuka terhadap kolaborasi yang mampu menghadirkan manfaat luas, tidak hanya bagi civitas akademika, melainkan juga bagi masyarakat, bangsa, dan dunia internasional.
Sambutan serupa juga disampaikan oleh Rektor Institut Al Fitrah Surabaya, Dr. Rosidi. Ia menyampaikan apresiasi yang tinggi atas penyambutan hangat dari pihak Unisla. Dr. Rosidi menyatakan bahwa kerja sama ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam pengembangan pendidikan tinggi berbasis keislaman yang relevan dengan kebutuhan global. Dengan adanya MoU dan MoA, Institut Al Fitrah berharap dapat menguatkan posisi institusinya dalam bidang riset, mobilitas mahasiswa, serta kerja sama internasional yang semakin penting di era globalisasi.
Acara benchmarking ini turut dihadiri sejumlah tamu undangan dari internal Unisla, antara lain Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), serta perwakilan biro utama seperti Biro Bahasa, BAUKK, dan BASIK. Kehadiran pihak perpustakaan Unisla juga menjadi bagian penting, mengingat kerja sama dalam bidang literasi dan penguatan sumber belajar menjadi salah satu fokus dalam kolaborasi antarperguruan tinggi.
Rangkaian kegiatan benchmarking mencakup beberapa agenda strategis yang memberi dampak nyata terhadap penguatan institusi. Pertama, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) antara Unisla dengan fakultas-fakultas yang ada, yang menandai awal dimulainya berbagai program kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Penandatanganan ini bukan sekadar seremonial, melainkan juga wujud komitmen kedua institusi untuk menjalankan kerja sama secara konsisten dan berkelanjutan.
Kedua, monitoring dan pembelajaran bersama antar-Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) dari kedua institusi. Agenda ini bertujuan untuk saling menelaah sistem penjaminan mutu yang telah dijalankan, berbagi praktik baik, serta menemukan solusi atas berbagai tantangan dalam upaya menjaga kualitas pendidikan tinggi. Kegiatan ini diyakini akan memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong akreditasi, standar mutu, serta tata kelola perguruan tinggi yang lebih baik.
Ketiga, program pertukaran mahasiswa yang diinisiasi melalui pertemuan ini menjadi salah satu langkah nyata dalam memperkuat mobilitas akademik. Pertukaran mahasiswa antara Unisla dan Institut Al Fitrah Surabaya diharapkan dapat membuka ruang pengalaman baru bagi mahasiswa untuk belajar dalam lingkungan yang berbeda, memperluas wawasan, sekaligus memperkaya jejaring sosial dan akademik. Program ini juga menjadi sarana penguatan kompetensi mahasiswa, baik dalam ranah akademik, sosial, maupun spiritual.
Keempat, kerja sama internasional dengan Al Khidmah Indonesia Malaysia menjadi salah satu capaian penting dalam pertemuan benchmarking kali ini. Kolaborasi ini membuka peluang besar bagi kedua perguruan tinggi untuk memperluas jaringan internasional, khususnya dalam bidang pendidikan Islam, riset bersama, serta pengembangan sumber daya manusia. Kerja sama internasional ini juga menjadi pintu masuk bagi Unisla dan Institut Al Fitrah untuk melangkah lebih jauh di kancah global, membawa misi keislaman sekaligus menjawab tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks.
Atmosfer kebersamaan dan semangat kolaborasi begitu terasa sepanjang kegiatan. Para peserta benchmarking tidak hanya terlibat dalam diskusi formal, tetapi juga saling bertukar pikiran dan pengalaman secara langsung, baik dalam sesi resmi maupun interaksi informal. Hal ini mencerminkan semangat sinergi yang dibangun, bahwa pendidikan tinggi tidak dapat berjalan sendiri, melainkan harus saling mendukung dan melengkapi.
Kegiatan benchmarking bersama Institut Al Fitrah Surabaya ini menjadi bukti nyata bahwa kerja sama antarperguruan tinggi bukan hanya tentang memperluas jaringan, tetapi juga membangun sinergi untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang berkualitas, berdaya saing global, serta berorientasi pada kemaslahatan umat. Harapannya, hasil dari kerja sama ini tidak berhenti pada dokumen yang ditandatangani, melainkan diwujudkan dalam aksi nyata yang berkelanjutan, membawa manfaat luas bagi mahasiswa, dosen, dan masyarakat secara keseluruhan.
( Bed)
0 Comments